Lihatlah aku terkapar begitu saja
Larut dalam detik demi detik waktu, begitu saja
Kuhirup udara yang kau hirup
Kumakan apa yang kau makan
Ku ada karna kau ada, seperti itukah ?
Kuberdiri ditanah tempat kau berdiri
Dan aku sepertimu…mencintainya.
Raih aku dengan setes keringatmu
Peluk aku dengan senyummu
Hangatkan aku dengan kepedulianmu
Beruntung kau bisa menikmati senja
Senja yang itu-itu saja
Hangatmu belum tentu hangatku
Hangatku hanya sepercik hangatmu
Andai kau mau berbagi
Hanya sebutir air di lautan kepedulianmu
Mungkin aku akan menambal sedikit
Selimut hangatmu
Mungkin aku akan mempercantik
Senjamu, duniamu, dan hidupmu
Aku yang terdiam menanti kau mengulurkan
Mengulurkan tangan dengan membuka wacana berpikirku
1 comment:
Tingali aing ngajoloprak kitu hungkul
kocek di jero detik ka detik waktos, kitu hungkul
ngisep nu kumaneh isep
dahar nu ku maneh dahar
urang aya kusabab maneh aya, jiga kitu?
urang nangtung di taneuh tempat maneh nangtung
jeung aing jiga maneh... (hah rieut)
kadituna urang mikir deui
Post a Comment